Jumat, 06 Februari 2015

hari ini aku akan bercerita tentang seorang Pujangga Pelupa

Pujangga Pelupa yg kukenal seolah2 tak berhati. Dia hidup dengan caranya. Setiap kali aku bercerita dan menyebut namanya di depan orang yg kenal dia, mereka selalu bilang padaku untuk tidak terlalu dekat dengannya, mereka menyarankan untuk menjauhinya. Dan berkali2 juga aku mengikuti saran yg diberikan teman2 tersebut, mungkin mereka tau bagaimana Sang Pujangga dari pada aku. Tapi setiap kali aku menciptakan jarak maka jarak itu semakin dekat.

Akhirnya aku putuskan untuk bertanya padanya. Perihal banyak hati yg telah dibuatnya mati, perihal air mata yg telah dibuatnya mengering. Awalnya SangPpujangga selalu mengelak mengenai pertanyaanku. Dan suatu ketika, aku bawa dia pada pembicaraan ringan tp menjurus pada pertanyaan tadi. Akhirnya dia bercerita, mengapa dia bisa menjadi seperti itu, Ternyata Sang Pujangga Pelupa juga pernah dilupakan, pernah dicampakkan oleh wanita yg dipujanya, wanita yg dibanggakannya dan yg lebih menyakitkan dan lebih merasa dicampakkan sang wanita meninggalkan Pujangga Pelupa demi hati yg lain. Aku Akui wanita itu cantik, mengapa aku bisa tau, karena dlm pembicaraan kami pujangga bilang padaku kl kamu mau tau siapa dia, kamu search aja di FB nama ini ....... aku cari dan ketemu, memang cantik, pantas saja Pujangga Pelupa itu begitu sulit melupakannya. Dari pembicaraanku dengan Pujangga, dia tidak memberi tahu betapa cantiknya wanita itu tapi dia bilang kisah dan hari2 yg dilalui berdua dengan wanita itulah yg membuat dia sulit melupakan dan kesimpulanku sendiri, mengapa Sang Pujangga sulit menerima karena dia dicampakkan demi orang lain dan merasa terhina karena tidak dipilih.

Pujangga tidak pernah berhenti menebarkan pesonanya pada setiap wanita yg diingkannya. Tapi katanya juga, wanita2 yg hadir setelah wanita itu cuma untuk membalaskan sakit hatinya. Cuma untuk menutupi luka hatinya, sama sekali tidak ada perasaan untuk wanita2 itu termasuk aku.
Sampai sekarang hatinya masih ditutup. Kenangan masa lalu yg menyedihkan itu tak mampu membuka hatinya oleh begitu banyak wanita yg telah dia singgahi.

Sejak peristiwa itu, hidupnya, pendidikannya, kelakuannya berubah. Semua menjadi tidak karuan. Semua disakiti, semua dikhianati setelah puas mereguk manisnya wanita yg diingankannya dia pergi begitu saja, meninggalkan penderitaan. Orang2 yg tau dengannya dan kelakuannya memilih menghindar dan orang2 itu juga yg menasehatiku untuk tidak terlalu dekat dengannya. Karena suatu saat aku dan banyak wanita lainnya bisa hancur karena kelakuannya itu.

Semua yg aku rasakan pada Sang Pujangga hanya ketulusan untuk melihat dia berubah. Memperlakukan wanita lebih bermartabat bukan seperti sekarang ini. Habis Manis Sepah Dibuang. Walaupun dimasa depan dia tidak denganku, tidak mengapa. Asalkan aku bisa melihatnya berubah. 


1 komentar: