Rabu, 26 Juni 2013

pengarang luar biasa

dadaku semaikn sesah
air mata rasanya tak henti keluar
jika harus membayangkan kenyataan ini begitu pahit
tega kau bohongi aku sedemikian bersih bertahun tahun lamanya
sekarang rasanya aku takut menerima kenyataan ini
apa yg harus ku lakukan padamu
kau adalah orang paling tega yang pernah ku kenal
sekarang semuanya kau bongkar
mungkin memang lega dirimu
tapi aku
aku merasakan sesak yg begitu mencekam
apa kau tau bagaimana rasanya
tidak bukan?
bertahun-tahun kau tega mengarang cerita hidupmu
rasanya aku tak percaya ada orang seperti mu hadir dalam hidupku
kau pengarang hebat melebihi sastrawan ternama
dari hal paling kecil sampai yg terbesarpun sanggup kau karang bertahun-tahun
apa yg kau rasakan ketika mengarang semuanya
apakah tak ada sesak di dadamu???
kau benar2 tega, sangat tega
ingin rasanya tak mengenalmu lagi
kau bawa aku ke langit ketujuh dan dari situ pula kau jatuhkan aku
shock, sakit, takut, dan gelisah mencekam hidup saat ini
aku masih tak percaya kau melakukannya
aku masih sulit menerima kenyataan ini
ingin sekali menamparmu
tapi apa dayaku, kenyataan tetaplah kenyataan

nabi juga rindukan kita

“Aku rindu… aku rindu…”, kata Rasulullah Saaw ketika sedang duduk bersama para sahabat..,
para sahabat bertanya kepada beliau Saw,

“Siapakah gerangan yang engkau rindukan itu ya Rasulullah?”

“Aku rindu kepada saudara-saudaraku..”, jawab beliau Saw
“Bukankah kami ini saudara-mu ya Rasulullah?”, tanya para sahabat. 
“Kalian sahabat-sahabatku dan aku mencintai kalian, namun aku sangat rindu kepada saudara-saudaraku”, jawab Rasulullah Saw.
Sahabat semakin penasaran dan sekali lagi bertanya kepada beliau Saw
“Ya Rasulullah, siapakah gerangan mereka yang engkau panggil dengan sebutan ‘saudaramu’ dan engkau sangat rindukan itu?”
Rasulullah Saww menjawab, “Mereka adalah umatku kelak, yang mana mereka belum pernah melihat wajahku, belum pernah bertemu denganku, belum pernah berbincang-bincang denganku, tetapi mereka sangat merindukanku dengan tulus, ikhlas dan penuh rasa hormat kepadaku, mereka adalah orang-orang yang melanjutkan perjuanganku dan tidak jarang pula mereka meneteskan air mata karena menahan rindu yang sangat kepadaku, aku rindu kepada mereka dan aku ingin bertemu dengan mereka…”
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ الله, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ الله, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدَ بْنَ عَبْدِ الله, السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ, أَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ وَأَقَمْتَ الصَّلاَةَ وَآتَيْتَ الزَّكَاةَ وَأَمَرْتَ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَيْتَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَعَبَدْتَ اللّه مُخْلِصاً حَتَّى أتَاكَ الْيَقِيْنُ فَصَلَوَاتُ الله عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ وَعَلَى أهْلِ بَيْتِكَ الطَّاهِرِيْنَ

rasulku: muhammad saw

rasulku....
ternyata merindukanmu adalah hal yg sangat indah
karena aku tau, rinduku adalah rindumu juga terhadap kami umatmu
rasulku....
di siang menuju sore ini
rasa ini menyeruak untukmu, aku rindu padamu,
aku bayangkan bisa hidup di  zamanmu
aku bayangkan juga pertemuan kita nanti
rasulku
apa nanti, engkau mau bertemu denganku dan memelukku?
rasulku
kapan ya aku setidaknya bisa melihat kota kelahiranmu, kota perjuanganmu, kota kita semua berasal
rasulku
aku bangga menjadi umatmu, aku merindukanmu rasulku
kenapa tak kau tinggalkan selembar fotomu untuk kami yang rindu akan keteduhanmu
ohhh muhammadku
aku benar2 merindukanmu


Kamis, 06 Juni 2013

peluk aku tuhan

tuhan....

peluk aku

manjakan aku

berikan kehangatan dan keramaian di sepinya suasana hati ini

tak tau lagi kemana akan ku sandarkan tubuh ini

untuk menopang rindu yang tak terhingga beratnya


tuhan

boleh kah aku bersenandung rindu ini 

boleh kah aku bercerita tentang hati yg sepi ini

bolehkah aku meminta, agar kau datangkan pengisi yg sebenarnya

 

tuhan

telah aku coba untuk tak merasakan rindu lagi sampai engkau menghadirkan kepingan hatiku 

yg sedang kau persiapkan

tapi tuhan, ternyata...

aku tetaplah aku, manusia biasa

yang juga ingin bertemu dengan kepingan hatinya

dengan pundaknya yg menopang cerita hidup ini

dengan dya yg akan mengelap setiap air mata kehidupan

dengan dya yg akan membagikan senyumnya ttg cerita indah hidup ini


peluklah aku Tuhan walau hanya sebentar