Rabu, 12 Maret 2014

puisi-puisi Rahne Putri

Datang
kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya kenapa baru sekarang.
kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan membuatmu berdiri di depan pintu terlalu lama.
kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya, hati mana saja yang telah kau lewati untuk sampai disini.
karena dengan langkahmu aku terbangun, dari mati suri yang kunina bobokkan sendiri.
kalau kamu datang, tolong jangan pergi. aku telah menjaga pintu. 
kkalu kamu datang, aku berani sumpah, aku tenang.

Terlalu Dini
terlalu dini untuk sakit hati.
ada cerita yang belum siap patah lagi.
ada malam yang terus menolak sepi.
terlalu dini untuk tersesat lagi.
ada langkah yang lelah mencari.
ada nafas yang terengah dan menggema disanubari.
terlalu dini untuk kehilangan kamu.
ada damba yang tak ingin lepas.
ada rindu yang tak ingin kandas.
ah, tapi saat kamu pergi aku juga diam.
ada pinta yang tak menjadi kata menisankan diri.
hanya berharap, kamu berbalik, dan kembali, dalam hati.
diam memenjarakanku.
ketakutan menyergap kepalaku.
bagaimana cara bertemu kamu?
harus berjalan atau berlari?
aku takut kamu terlewat dan aku mencarimu lagi ... sendiri

Jika Rindu Itu Peluru
jika rindu itu peluru, kulepas dalam bising yang menderu.
kuterjam habis menembus peparu.
jika rindu itu peluru, kutembakkan ke awan. pecah ia menjadi hujan, dan membasahimu dengan kecupan.
jika rindu itu peluru, kutembaki sendiri kepalaku yang terlalu penuh kamu.
jika rindu itu peluru, jangan bunuh aku dengan itu.
jika rindu itu peluru, kuharap ia tak akan melukaimu. tapi semua itu semu.
karena, rinduku ini hanya peluru,  tanpa senjata. terakar di tangan, diam dan tak akan menujumu.
tenang saja aku tau itu maumu.
peluru ini kupegang di tangan, kusimpan hanya dalam angan.


"perhiasan yang paling indah untuk dikenakan jemariku itu bukan cincin, tapi genggamanmu"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar